Senin, 27 Februari 2012

sisi keibuan srintil (RDP)


Sisi keibuan srintil
Sekarang srintil benar-benar mempunyai tekad untuk meninggalkan dunia ronggeng yang selama ini digelutinya. Dia ingin hidup normal layaknya perempuan pada umumnya yang  bisa mempunyai suami dan keturunan. Terkadang naluri keibuannya muncul.dia ingin sekali mempunyai anak, seperti yang terlihat pada kutipan sebagai berikut :
“ Ah,yu. Aku tak ingin makan apapun.yang kuharapkan dari sampean bukan makan melainkan anakmu. Nah,turunkan goder,biar bermain bersamaku. Tanganku sudah gatal ingin menimangnya. Mari.” (RDP, 2009 : 137 )
“Hari-hari selanjutnya srintil makin larut dalam dunia goder, larut dalam ocehan bayi yang lucu menawan. Sentuhan kulit bayi itu menggugah perasaan aneh pada dirinya. Demikian, maka entah apa yang dirasakan srintil ketika dia membenamkan hidung dalam –dalam  ke pipi goder, tak kurang suatu apapun. Ibu kandung yang dengan senang hati menyedikan diri menjadi tanah bagi sebutir kecambah yang sedang  tumbuh,menjadi air yang mengalir kasih sayang dan menjadi pagar pelindung bagi si kecambah. Amanat alam ini entah mengapa, mengema dalam sanubari srintil dan biasanya mencapai fitrak keibuannya. “ (RDP, 2009 : 139 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar